(Tek.Bengkel)
1. Ada 2 jenis Las Listrik,jelaskan yg dimaksud dgn a:Las tahanan listrik
b.Las Busur Listrik
Jawab :
A Las Tahan Listrik adalah : Proses pengelasan yg
dilakukan dgn jalan mengalirkan arus listrik melalui
bidang atau permukaan2 benda yg akan disambung.
Tahanan yg ditimbulkan oleh arus listrik pada bidang2
sentuhan akn menimbulkan panas dan berguna untuk
mencairkan permukaan yg akan disambung. Jadi
tekanan yg diberikan antara kedua bahan akan
menimbulkan paduan antara dua buah bahan yg akan
disambung.
B.Las Busur listrik adalah : Proses pegelasan yg dilaku –
kan dgn jalan mengubah arus listrik menjadi panas
untuk melelehkan atau mencairkan permukaan benda
yg akan disambung dgn membangkitkan busur nyala
listrik melalui sebuah electroda. Terjadinya busur nyala
listrik tsb diakibatkan oleh perbedaan tegangan listrik
antara kedua kutub yaitu benda kerja dan electroda.
2.(A). 5(lima)Factor yg mempengaruhi pemilihan
arus listrik dlm proses pengelasan adalah :
1. Diameter electroda yg digunakan
2. Tebal benda kerja
3. Jenis Electroda yg digunakan
4. Polaritas kutub-kutubnya
5. Posisi Pengelasan.
(B). Akibat yg timbul thdp benda las jika arus
terlalu besar atau terlalu kecil adalah :
- Akibat yg timbul thdp benda las jika arus terlalu
Kecil adalah :
1. lelehan logam las kental,sehingga tidak terjadi
percikan cairan logam disekitar rigi-rigi las
2. Membentuk wilayah yg dangkal dan kecil,karena
panas yg ditimbulkan nyala busur listrik lemah
3. Bentuk rigi-rigi las yg terjadi kurang baik,yaitu
berbentuk tinggi dan sempit dgn tepi yg tegak.
- Akibat yg timbul thdp benda las jika arus terlalu
Besar Adalah :
1. Lelehan logam las encer,shg percikan logam yg
berbentuk bola-bola kecil disekitar rigi-rigi las
sangat banyak
2. Membentuk kawah yg lebar dan berbentuk segitiga
karena panas yg ditimbulkan nyala busur sangat
kuat
3. Bentuk rigi-rigi las yg terjadi kurang baik yaitu
berbentuk segitiga.
3. 3(Tiga) gerakan Electroda pada waktu proses
pengelasan untuk hasil yg baik adalah sbb:
Jawab :
1. Gerakan turun sepanjang sumbu electroda. Gerakan ini
dilakukan untuk mengatur jarak electroda dan benda
kerja agar nyala busur listrik tetap
2. Gerakan ayunan Electroda. Gerakan ini diperlukan
untuk mengatur lebar alur las yg dikehendaki
3. Gerakan ayunan keatas menghasilkan jalur las yg kecil
sedangkan ayunan kebawah menghasilkan jalur las yg
lebar. Penembusan las pada ayunan ke atas lbih
dangkal daripada ayunan kebawah.
4 (A).Cara membuat oksidasi lebih pada pengelasan
asetilin adalah :
Apabila pd nyala netral jumlah gas oksigen
ditambah lagi maka nyala akan berubah menjadi
pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi
ungu.Nyala ini menyebabkan terjadinya dekarburasi
atau oksidasi pada logam cair.
(B).Pemanasan pendahuluan logam induk
(pencairan logam induk) adalah :
1.Siapkan alat kerja dan benda kerja
2.Gunakan Tekanan kerja untuk gas asetilin dan gas
oksigen sebesar 5-7 psi.
3.Nyala brander dengan nyala netral.
4.Letakkan logam induk mendatar.
5.Buat posisi brander membentuk sudut 60°C sampai
70°C terhadap permukaan logam induk.
6.Mulailah mengelas dgn nyala netral untuk membuat
kawah las.
7.Jika kawah las sudah terbentuk doronglah dgn nyala
api sesuai dgn arah pengelasan yg akan dilakukan.
8.Gerakan brander dijaga agar lebar kawah tetap sama
lurus dan mempunyai kedalaman yg sama.
5. (A). Bagian tubuh Oprator Las harus dilindungi
dari pancaran nyala busur listrik adalah
Untuk melindungi dan menghindari dari bahaya – bahaya yg ditimbulkan akibat pengelasan , Alat-alat
perleng kapan ini tidak hanya memberikan perlindung
an bagi tubuh,tetapi juga memberikan kemudahan
atau sbg alat bantu bagi operator sewaktu mengerjakan pekerjaannya. Seperti:
1.Pelindung mata 5.Pelindung badan (Apron)
2.Kacamata bening 6.Sarung tangan
3.Resipator 7.Sepatu las
4.Pakaian las
(B).Bahaya yang mungkin timbul jika proses
Pengelasan dilakukan diruang tertutup adalah:
- Pancaran / Radiasi dari sinar ultra violet dan infra merah yg berintensitas sangat tinggi membahayakan mata maupun kulit tubuh manusia begitupun juga membahayakn pernafasan.
Paket B (Tek.Bengkel)
1 (A) . 3(Tiga) nyala pada Gas Oksigen Asetelin yg
diperoleh dgn mengubah porsi campuran
Oksigen dan Asetilin adalah :
1. Nyala asetilen lebih (nyala karburasi)
2. Nyala Netral
3. Nyala oksidasi lebih
(B) .Campurannya adalah :
Dengan mengatur tinggi rendahnya suhu dengan mengatur proporsi campuran masing-masing gas tersebut.Makin banyak gas oksigen makin tinggi suhunya.Panas yg dihasilkan dapat mencapai dan bahkan melebihi titik lebur logam baja yaitu 1470°C hingga sampai 5530°C,hingga baja mencair lebih mudah.Pembakaran campuran gas dilaksanakan pada ujung brander.Jumlah gas dapat diatur dari katup2 pembuka penutup. Nyala hasil pembakaran dapat berubah-ubah tergantung dari perbandingan antara campuran gas oksigen dan gas asetilin.
2.(A). Posisi Pengelasan menentukan hasil dari
pengelasan.Ada 4(empat) Posisi pengelasan yaitu :
1.Posisi diatas kepala. Letak benda kerja diatas kepala
shg pengelasan hanya dpt dilakukan dari bawah.
2.Posisi Tegak. Letak benda tegak sehingga arah
pengelasan dilakukan pada arah naik turun.
3.Posisi Mendatar. Letak benda kerja mendatar
setinggi bahu oprerator las shg pengelasan
dilakukan pada arah mendatar maju atau mundur.
4.Posisi dibawah Tangan. Benda kerja dibawah
tangan operator las diatas bidang datar arah
pengelasan aju maupun mundur.
(B).Fungsi pengelasan titik pd benda kerja adalah:
- Untuk mencegah pergerakan bahan induk (metal
Up setting) setelah bahan induk saling diletakkan pada
posisi yg tepat.
- Untuk mencegah agar posisi bahan induk yg telah
disetting tidak bergerak atau berubah posisi maka
kedua bahan induk yg akan dilas perlu dikunci dgn
las titik.
3.(A).Methode membuat rigi-rigi dengan kawat las
adalah sebagai berikut :
a. Siapkan alat kerja dan benda kerja
b. Atur tekanan kerja pada gas oksigen dan gas asetilin
sebesar 5-7 psi
c. Nyalakan brander dengan nyala netral
d. Letakkan logam induk mendatar.
e. Buat posisi brander membentuk sudut 60°C sampai
70°C dan kawat las dengan posisi membentuk susut
30°C sampai 40°C trhdp permukaan logam induk.
f. Mulailah mengelas dgn nyala netral untuk membuat
kawah las.
g. Jika Kawah las sudah terbentuk masukkan ujung
kawat las pada tepi kawah hingga mencair dan
menjadi satu dgn cairan bahan induk.
h.Gerakan brander dan kawat las dijaga agar rigi yg
terbentuk tetap sama,lurus dan mempunyai
ketebalan yg sama.
(B).Langkah-langkah pengelasan untuk membuat
sambungan tumpul dengan kampuh I adalah :
a. Siapkan alat kerja dan benda kerja
b. Atur tekanan kerja pada gas oksigen dan gas asetilin
sebesar 5-7 psi
c. Nyalakan brander dengan nyala netral
d. Letakkan logam induk mendatar.
e. Buat posisi brander membentuk sudut 60°C sampai
70°C dan kawat las dengan posisi membentuk sudut
30°C sampai 40°C trhdp permukaan logam induk.
f. Mulailah mengelas dgn nyala netral untuk membuat
kawah las dengan pemanasan pendahuluan pada
kedua logam induk.
g. Jika Kawah las sudah terbentuk masukkan ujung
kawat las pada tepi kawah hingga mencair dan
menjadi satu dgn cairan bahan induk.
h.Gerakan brander dan kawat las dijaga agar
pengelasan yg terbentuk tetap sama,lurus dan
mempunyai ketebalan yg sama.
4.(A)Yang dimaksud dgn Electroda Las adalah :
Bahan paduan penting dalam las busur listrik,dimana
selama proses pengelasan electroda akan meleleh dan
akhirnya habis dan dari jenis electroda yg akan
digunakan akan sangat menentukan hasil pengelasan.
(B).5(lima) hal pokok yg digunakan sebagai pertim-
bangan dalam pemilihan electroda las adalah:
1.Jenis logam yang akan dilas
2.Tebal bahan yang akan dilas
3.Kekuatan mekanis yg diharapkan dari hasil
pengelasan
4.Posisi pengelasan
5.Bentuk kampuh benda kerja.
5.(A). Bahaya yg timbul kerena penggunaan Gas
Asetilin sebagai bahan las oksigen asetilin adalah :
Terbakar atau meledaknya gas asetilin yg disebabkan
oleh panas,kotoran,katalisator dan kelembapan dimana
setiap pengeluaran gas asetilin,botol akan bertambah
panas maka pengeluaran gas tidak boleh lebih dari 750
liter tiap jam.
(B).Langkah yg harus dilakukan jika pada tabung
asetilin terjadi kenaikan suhu yang cukup
tinggi adalah:
Pada bagian bawah tabung diberi sumbat pengaman
atau sumbat lebur.jika tabung mengalami kenaikan
suhu yang berlebih Sumbat pengaman akan meleleh
dan lubang yg disumbat akan bocor sehingga gas
asetilin akan keluar silinder sebelum tabung meledak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar